Dalam kondisi tertentu 5 jenis air berikut ini bisa menjadi beracun dan merusak tubuh manusia.
1. Air Usang
Atau yang dikenal air mati, artinya air yang sudah tersimpan lama dan tidak digunakan (diminum). Jika sering mengonsumsi air demikian, dapat menyebabkan metabolisme sel anak-anak yang belum dewasa melamban, akibatnya mempengaruhi pertumbuhan tubuhnya, penuaan pada laki-laki setengah umur akan bertambah cepat, rasio terjadinya penyakit kanker lambung dan kanker kerongkongan di sejumlah besar daerah terus meningkat, ini mungkin berhubungan dengan seringnya mengonsumsi air usang. Zat beracun dalam air usang akan terus bertambah dan bertambah seiring dengan lamanya masa penyimpanan air.
2. Air Mendidih Lama
Adalah air yang sudah mendidih sepanjang malam atau sudah lama di kompor. Air demikian, karena dimasak terlalu lama, sehingga zat yang tidak menguap dari dalam air seperti kalsium, magnesium atau kandungan logam berat lain dan nitrit sangat tinggi. Jika minum air seperti ini dalam jangka panjang, dapat mengganggu fungsi lambung dan usus, terjadi diare sementara, perut kembung, nitrit yang mengandung racun dapat mengakibatkan organisme kekurangan oksigen, jika parah bisa pingsan dan kejang, bahkan kematian.
3. Air Panci Kukus
Adalah air kukusan mantou atau air sisa kukus, air panci kukus yang digunakan secara berulang-ulang, kepekatan nitritnya sangat tinggi. Jika sering mengonsumsi air demikian, atau memasak bubur dengan air demikian, dapat menyebabkan keracunan nitrit, kerak kerap meresap ke tubuh mengikuti air, dapat menyebabkan perubahan patologis pada sistem pencernaan, saraf, saluran kemih dan pembuatan darah di sumsum tulang belakang, bahkan mengakibatkan penuaan dini.
4. Air Yang Tidak Dimasak
Air ledeng yang kita konsumsi, semuanya melalui proses klorinisasi. Dalam air yang diproses menggunakan klorin dipisahkan 13 jenis zat merugikan, di antaranya hidrokarbon halogen, klorofom yang berefek menyebabkan kanker dan cacat.Saat suhu air mencapai 90 °C, kadar hidrokarbon halogen yang semula 53 mg/kg-nya naik menjadi 177 mg, 2 kali lipat lebih tinggi dari standar kesehatan air minum nasional yang ditetapkan. Ahli terkait menuturkan, bahwa kemungkinan terjangkit penyakit kanker kandung kemih dan kanker poros usus dengan mengonsumsi air yang belum dimasak meningkat 21-38 %. Ketika suhu air mencapai 100°C, kedua zat yang merusak ini akan berkurang drastis seiring dengan penguapan, dan aman dikonsumsi jika di-didihkan lagi selama 3 menit.
5. Air Yang Dimasak Kembali
Ada beberapa orang yang terbiasa minum air yang dimasak kembali dari air yang tersisa dalam termos, teko, atau tempat penyimpanan lain yang tujuannya adalah menghemat air dan menghemat bahan bakar (gas), serta menghemat waktu. Tetapi penghematan ini tidak layak. Sebab air yang sudah dimasak kemudian direbus lagi, membuat air menguap lagi, sehingga dengan demikian konsentrasi nitritnya akan meningkat. Dan jika sering mengkonsumsi air demikian akan terjadi penumpukan nitrit dalam tubuh.